Prinsip Kerja Monitor Komputer



Kalian pasti sudah tahu apa itu monitor kan? Ya, Monitor adalah perangkat output yang paling sering digunakan jika kita ingin berintaraksi dengan mesin/komputer. Monitor merupakan salah satu jenis soft-copy device, karena keluarannya adalah berupa sinyal elektronik, dalam hal ini berupa gambar yang tampil di layar monitor.

Ada beberapa jenis monitor yang perlu kalian ketahui 
  1. Monitor CRT (Cathode-Ray Tube)
  2. Monitor LCD (Liquid Crystal Display)
  3. Monitor LED (Light Emitting Diode)
  4. Monitor OLED (Organic Light Emitting Diode)
  5. Monitor Plasma
Mari kita lanjut ke penjelasan tentang prinsip/cara kerja dari masing-masing monitor. 
1. Monitor CRT (Cathode-Ray Tube)  
    Prinsip kerja monitor konvensional, monitor CRT (Cathode Ray Tube), sama dengan prinsip kerja televisi yang berbasis CRT. Berikut cara kerja dari monitor CRT :
  1. Pertama elektron ditembakkan dari belakang tabung gambar menuju bagian dalam tabung yang dilapis elemen yang terbuat dari bagian yang memiliki kemampuan untuk memendarkan cahaya.
  2. Lalu sinar elektron tersebut melewati serangkaian magnet kuat yang membelok-belokkan sinar menuju bagian-bagian tertentu dari tabung bagian dalam.
  3. Begitu sinar tersebut sampai ke bagian kaca tabung TV atau monitor, dia akan menyinari lapisan berpendar, menyebabkan tempat-tempat tertentu untuk berpendar secara temporer.
  4. Kemudian di setiap tempat tertentu mewakili pixel tertentu. Dengan mengontrol tegangan dari sinar tersebut, terciptalah teknologi yang mampu mengatur pixel-pixel tersebut untuk berpendar dengan intensitas cahaya tertentu. Dari pixel-pixel tersebut, dapat dibentuklah gambar.
     Untuk membentuk sebuah gambar, teorinya adalah sinar tadi menyapu sebuah garis horizontal dari kiri ke kanan yang menyebabkan pixel-pixel tadi berpendar dengan intensitas cahaya sesuai dengan tegangan yang telah diatur. Proses itu terjadi pada semua garis horizontal yang ada pada pixel layar, dan ketika telah sampai ujung, sinar tersebut akan mati sementara untuk mengulang proses yang sama untuk menghasilkan gambar yang berbeda. Makanya kita dapat menonton objek yang seolah-olah bergerak di layar televisi atau monitor. 


2. Monitor LCD (Liquid Crystal Display)


Monitor LCD adalah monitor yang menggunakan teknologi sejenis kristal liquid yang dapat berpencar. Karena mempunyai bentuk yang pipih, monitor jenis flat tersebut menggunakan energi yang kecil dan banyak digunakan pada komputer-komputer portable. Selain itu, pada monitor LCD brightness ratio-nya telah menyentuh angka 350 : 1.

Berikut cara kerja dari monitor LCD :
    Kristal cair akan menyaring cahaya backlight. Cahaya putih merupakan susunan dari beberapa ratus spektrum cahaya dengan warna yang berbeda. Beberapa ratus spektrum cahaya tersebut akan terlihat jika cahaya putih itu mengalami refleksi atau perubahan arah sinar. 
    Lalu LCD bekerja dengan cara membuka dan menutup layaknya tirai. Proses buka tutup ini berlangsung sangat cepat. Karena itulah ada istilah Response Time di Monitor LCD. Response Time adalah waktu yang diperlukan untuk berubah dari posisi kristal cair tertutup rapat(saat menampilkan warna hitam) ke posisi kristal cair terbuka lebar(saat menampilkan warna putih). Jadi semakin cepat response time maka semakin baik. Response Time yang lambat akan menimbulkan cacat gambar yang disebut ghosting atau jejak gambar. Biasanya pada objek yang bergerak cepat misal sedang memutar film akan menimbulkan jejak gambar seperti beberapa bujur sangkar yang terlihat seperti persegi.


 3. Monitor LED (Light Emitting Diode)

    Monitor LED menggunakan cahaya pancaran dioda (light emitting diode) sebagai sumber cahayanya. Monitor ini menggunakan diode untuk membuat banyak vibrant dan image yang berwarna-warni. Warna hitam akan menajadi benar-benar hitam, bukan hitam abu-abu, dan warna Monitor LED memiliki kontras rasio 500,000:1, juga refresh rate yang tinggi untuk membantu menonton acara yang penuh dengan gerakan seperti olahraga dan film. 
     Kita sudah tau bahwa LED adalah dioda, sehingga memiliki kutup (polar). Arah arus konvensional hanya dapat mengalir dari anoda ke katoda. Untuk membedakan kutup-kutupnya, bisa dilihat dari 2 kawat (kaki) pada LED memiliki panjang yang berbeda. Kawat yang panjang adalah anoda sedangkan yang pendek adalah katoda.
     Nah kemudian ada cara lain lagi, yaitu jika kamu melihatnya dari atas, kamu akan mengetahui ada sisi yang datar. Sisi yang datar itu adalah katoda. Jika kamu lihat ke dalamnya, kamu dapat membedakannya berdasarkan bentuk yang terlihat.


4. Monitor OLED (Organic Light Emitting Diode)

    Monitor OLED (Organic Light Emiting Diode), memanfaatkan teknologi dioda sehingga bisa menggantikan neon fluorescent. Teknologi OLED ditemukan perusahaan Eastman Kodak, Dr. Ching W. Tang pada tahun 1979. Sedangkan riset di Indonesia mengenai teknologi ini dimulai pada tahun 2005. OLED diciptakan sebagai teknologi alternatif yang mampu mengungguli generasi tampilan layar sebelumnya.

Berikut cara kerja dari Monitor OLED :

  1. Mekanisme kerja OLED yaitu jika pada elektroda diberikan medan listrik, fungsi kerja katoda akan turun dan membuat elektron-elektron bergerak dari katoda menuju pita konduksi di lapisan organik. Keadaan ini mengakibatkan munculnya lubang (hole) di pita valensi.
  2. Lalu Anoda akan mendorong lubang untuk bergerak menuju pita valensi bahan organik. Keadaan ini mengakibatkan terjadinya proses rekombinasi elektron dan lubang di dalam lapisan organik dimana elektron akan turun dan bersatu dengan lubang lalu memberikan kelebihan energi dalam bentuk foton cahaya dengan panjang gelombang tertentu.
  3. Dan pada akhirnya akan diperoleh satu jenis pancaran cahaya dengan panjang gelombang tertentu bergantung pada jenis bahan pemancar cahaya yang digunakan.
 
5. Monitor Plasma

     Monitor Plasma merupakan monitor yang menggunakan gas neon atau xenon yang diletakkan diantara dua lapisan plat kaca. Pada lapisan gas di aliri listrik yang memberi reaksi berupa penciptaan pixel. Kualitas gambar lebih baik karena dalam proses pembuatan gambar dilakukkan secara langsung tanpa harus diuraikan terlebih dahulu. Monitor Plasma menggunakan teknologi gabungan, antara CRT dengan LCD. Hal inilah yang membuat ketipisan Monitor Plasma menyerupai Monitor LCD dan sudut pandangnya pun luas seperti Monitor CRT.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Troubleshooting Software Komputer

Macam-Macam Troubleshooting Pada Komputer